Sunday, March 30, 2025

JADILAH PEMAAF BUKAN PEMINTA MAAF

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd.

"Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka Barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang dzalim". (Asy Syuura, 42:40). 

Lebih berat mana meminta maaf atau memberi maaf? Allah maha mengetahui dalam situasi tertentu orang akan lebih sulit memberi maaf. Meminta maaf perkara mudah, tapi memberi maaf perkara sulit. Maka perintah dari Allah kepada siapa pun agar jadi pemaaf bukan peminta maaf. 

"Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh." (Al A'raaf, 7:199).

Sebuah penelitian menyimpulkan mereka yang sanggup memberikan maaf memiliki kesehatan lahir dan batin lebih baik dari pada orang yang tidak suka memberi maaf. Secara fisik, mereka yang sebelumnya memiliki penyakit turunan depresi, seperti sakit punggung, insomnia, dan nyeri lambung, merasa lebih baik ketika mereka berusaha memberi maaf kepada orang lain.

Memaafkan menunjukkan ketinggian moral seseorang. Memberi maaf akan menghilangkan hal-hal negatif yang timbul oleh kamarahan. Memaafkan adalah hal yang dicintai Tuhan. 

Apakah mudah memberi maaf kepada orang yang sudah bertahun-tahun menghujat dan membenci mu? Apakah mudah memberi maaf kepada orang yang sudah mencelakakan mu? Apakah mudah memaafkan kesalahan orang yang membuat kehidupan keluarga mu hancur? Apakah mudah memaafkan orang yang sudah membuat karir mu jatuh? Apakah mudah memaafkan kepada orang yang sudah membunuh anggota keluarga mu?  

Secara psikologis pemberi maaf adalah orang yang sudah berada pada posisi beruntung. Pada posisi menguntungkan orang bisa lupa diri. Para peminta maaf berada dalam posisi lemah karena dia sudah mengakui diri sebagai pemilik kesalahan. 

Orang yang sudah sadar mengakui kesalahan akan dengan sukarela meminta maaf. Hal yang diharapkan dari semua orang adalah diberi maaf dari kesalahannya. Memberi lebih baik dari meminta. Maka Allah memerintahkan untuk memberi maaf. Karakter pemberi maaf sepanjang hidupnya selalu menebar kedamaian, sebagaimana Nabi Muhammad mengajarkannya.

Perintah Allah kepada manusia menjadi pemaaf, karena posisi yang berbahaya adalah ketika sudah pada posisi beruntung lalu dinodai dengan menjadi orang dzalim dan bodoh dengan bersikap sombong dan angkuh, karena tidak memberi maaf pada kesalahan orang. 

Orang terbaik menurut Allah adalah pemberi maaf bukan peminta maaf. Para pemberi maaf tidak memberi maaf ketika diminta, tetapi sudah memberi maaf tanpa harus ada permintaan maaf. Karakter orang-orang pemberi maaf adalah membalas prilaku buruk orang lain dengan kebaikan. 

"Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia". (Fushshilat, 41:34). 

Orang-orang pemaaf akan terhindar dari perbuatan-perbuatan buruk karena selalu merespon prilaku atau kejadian buruk dengan sikap yang baik. Sikap terbaik dalam merespon prilaku dan kejadian buruk adalah membalas dengan kebaikan, praktek sederhana tapi dicintai Allah adalah memberi maaf.*** 

KIBLAT ADALAH SUDUT PANDANG MU

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd

"Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (wijhatun) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". (Al Baqarah, 2:148).

Makna kata wijhatun dalam bahasa Arab adalah arah atau tujuan, pendapat atau pandangan, dan tujuan spiritual. Para ahli tafsir berbeda-beda pendapat, Al Qurtubi mengartikan sebagai cara atau metode yang dipilih seseorang untuk mencapai tujuan hidupnya. 

Saya berpendapat kiblat di sini berarti sudut pandang kita dalam memaknai kehidupan sehingga kita punya tujuan dalam hidup. Sebaik-baiknya tujuan hidup adalah taat kepada Allah karena Allah tempat kembali. 

Arah kiblat ke Madjidil Haram bukan sebatas bermakna fisik menghadap Ka'bah. Menghadap kiblat ke Masjidil Haram adalah wujud ketaatan manusia kepada perintah Allah. Sebagaimana Allah perintahkan kepada Nabi Muhammad.

"Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat (qiblatan) yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidilharam itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan." (Al Baqarah, 2:144).

Kata "Qiblatan" arti dasarnya menghadap, berhadapan, atau menerima. Kiblat selalu dikaitkan dengan arah fisik ketika beribadah shalat dan sifatnya tetap sebagai aturan wajib syariat shalat. 

Jika orang-orang memandang bahwa umat Islam shalat menyembah batu, argumennya untuk membataslkannya ada di Al Quran Al Baqarah ayat 144. Jadi umat Islam tidak menyembah batu, tetapi menghadap kiblat ke Ka'bah sebagai wujud ketaatan umat Islam kepada Allah dan Rasulullah.

Lain hal dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang punya sudut pandang dalam memaknai kehidupan. Kata Wijhatun artinya setiap orang memiliki cara pandang dan tata cara taat kepada Allah. Pada tataran pandangan dan metode inilah akan terjadi perbedaan.

Pandangan umat Islam tujuan hidup adalah untuk kembali kepada Allah dengan taat kepada segala perintah Allah. Perlombaan di muka bumi ini bukan berlomba dihadapan manusia, tetapi berlomba-lomba menjadi manusia terbaik di hadapan Allah.

Manusia-manusia terbaik dihadapan Allah adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia lain. Jadi berlomba-lomba dalam kebaikan adalah inti dari ajaran agama Islam. Siapapun mengaku beragama Islam karakternya akan tampil menjadi manusia-manusia bermanfaat bagi orang lain, dimanapun berada. Itulah ciri dari agama yang baik, agama yang mengikuti kiblat sesuai petunjuk Allah.***   

Friday, March 28, 2025

PENDIDIKAN ITU HANYA URUSAN OTAK

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd.

"Dan tidak ada seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya." (Yunus, 10:100)

Para ahli neurosains telah bersepakat bahwa segala sesuatu yang dilakukan manusia diperintah dari otak. Ketika tangan mencuri, kaki menendang, mata melihat, telinga mendengar, mulut bicara, dan hati sedih, senang, dan bahagia, perintah teknisnya ada di otak. 

Otak secara material merupakan sebuah infrastruktur yang berfungsi untuk menyimpan dan mengolah informasi sebagai bahan manusia dalam mengambil keputusan. Hati adalah bagian dari fungsi otak terdalam yang bertugas mengindera dengan perasaan, getarannya dapat dirasakan di dada.

Otak dapat bekerja dengan baik jika diberi masukkan informasi yang baik. Otak terbaik yang bisa memilah dari kurang lebih 60 ribu informasi yang masuk ke otak dipilih hanya informasi yang baik. Otak yang terbiasa memilih informasi baik dapat menjadi sebab perilaku seseorang cenderung baik.

Berdasarkan argumen di atas, disepakati karakter baik, prilaku baik, disebakan oleh informasi-informasi baik yang dikonsumsi otak. Jadi upaya-upaya pendidikan di sekolah sebenarnya hanya mengurusi berfungsinya otak dengan baik. 

Melatih berpikir kritis, kreatif, dan imajinatif, adalah urusan mendasar pendidikan yang berurusan dengan otak. Berpikir kritis artinya melatih otak untuk memilah dan memilih informasi-informasi baik saja yang boleh dipersepsi dan diapresiasi oleh otak. 

Berpikir kreatif adalah melatih otak mencari alternatif informasi baik sekalipun fakta yang dilihat informasinya buruk. Berpikir kreatif aktivitas otak mencari peluang baik dalam segala kondisi. 

Berpikir imajinatif adalah melatih otak mampu mengembangkan informasi-informasi baik yang diterima dikembagkan menjadi informasi terbaik tepat guna dan bermanfaat. Imajinasi kegiatan mengembangkan pengetahuan di atas pengetahuan.

Melatih otak berpikir kritis, kreatif, dan imajinatif, harus dilakukan setiap pendidik. Fokus pendidikan dari abad ke abad tidak akan jauh dari urusan otak yaitu optimalisasi kemampuan berpikir analisis, sistesis, dan interpretasi. 

Para pendidik perlu memahami ilmu tentang berpikir, wawasan keilmuan luas, suka membaca, dan punya karakter pembelajar sepanjang hayat. Pendidik yang kurang wawasan, kurang ilmu, dan tidak memahami detail tentang fungsi otak dalam berpikir, tidak akan jadi pengajar terbaik.

Untuk optimalisasi otak, ilmu-ilmu wajib dipahami pendidik adalah Neurosain, Kognitif Sains, dan Psikologi Kognitif. Ilmu ini wajib dipahami para pendidik karena pendidikan mutlak urusan mengoptimalkan fungsi otak.

Modal dasar yang harus dipenuhi agar otak bisa bekerja optimal adalah stok pengetahuan di otak tidak boleh kekurangan. Aktivitas membaca buku, meneliti, harus didorong menjadi budaya dalam lingkungan pendidikan. Budaya baca merupakan prasyarat wajib ada dalam dunia pendidikan.***



  

Saturday, March 1, 2025

HILIRISASI PENGETAHUAN

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd.

Fenomena pengajaran di sekolah saat ini, pengetahuan diajarkan tidak sampai ke hilir. Pengetahuan yang diajarkan di sekolah berhenti di hulu. Pengajaran matematika, ilmu alam, ilmu sosial, hanya mengajarkan teori-teori yang ada dalam ilmu-ilmu tersebut. 

Ilmu-ilmu yang diajarkan di sekolah, melatih anak-anak berpikir tetapi tidak mampu menyelesaikan masalah. Ilmu-ilmu yang diajarkan di sekolah, berhasil membuat anak-anak punya kecerdasan intelektual, tapi hanya sekedar di atas kertas.

Ilmu-ilmu yang diajarkan di sekolah telah berhasil mengantarkan anak-anak masuk perguruan tinggi terbaik, tetapi mereka tidak bisa hidup mandiri. Biaya kuliah, makan, minum, mereka masih cenderung tergantung pada orang lain. 

Ilmu-ilmu yang diajarkan di sekolah seperti pengajaran shalat yang hanya memberi tahu bagaimana tata cara ritual shalat yang baik, tetapi tidak mengerti bagaimana shalat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Hilirisasi pengetahuan adalah upaya mengajarkan ilmu tidak hanya di tataran teoritis keilmuan, tetapi harus menjadi pedoman dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari. 

Sebagaimana shalat bukan sebatas gerakan ritual yang benar sesuai contoh Nabi Muhammad, tetapi harus menjadi dorongan bagi setiap orang untuk menjadi manusia-manusia berakhlak baik. 

Hilirisasi pengetahuan merupakan upaya pendidikan mengajarkan ilmu untuk menjadikan anak-anak bisa hidup mandiri sejak di sekolah, bukan setelah lulus. Ilmu-ilmu yang diajarkan harus menjadi keterampilan hidup agar anak-anak bisa mandiri sedini mungkin.

Hilirisasi pengetahuan seperti mengajarkan agama kepada manusia agar mereka menjadi makhluk berakhlak baik, bukan pemuja Tuhan dalam ritual-ritual. 

Pendidikan tanpa hilirisasi pengetahuan memiskinkan dan membuat masyarakat korup, yaitu pendidikan yang mengajarkan anak-anak mampu mengerjakan soal-soal dalam ritual ujian, lomba-lomba, mereka meraih bahagia tetapi mereka lupa kehidupan nyata.

Di era informasi, pengajaran bukan lagi sekedar mengisi waktu luang sebelum anak-anak dewasa, tapi melatih anak-anak berprilaku dewasa sejak dini. Kedewasaan bukan bertambahnya umur dan fisik membesar, tapi dilihat dari kelakuan. Kedewasaan yang harus diajarkan sejak dini adalah berani hidup mandiri di atas kaki dan tangan sendiri.***


Saturday, February 22, 2025

PENGAJARAN UNTUK ANAK ADAM?

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd.

Semua penganut agama percaya, kita semua adalah anak-anak Adam. Di dalam kisah Al Quran, Adam adalah makhluk mulia dihadapan Tuhan.

Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (Al Israa', 17:70).

Adam memiliki kelebihan dari makhluk-makhluk lain. Kelebihan bukan dimiliki Yahudi, Nasrani, Majusi, atau Muslim, tapi semua manusia anak-anak Adam telah diberi kelebihan oleh Allah.

Kelebihan anak-anak Adam tidak dibendingkan dengan anak-anak Adam yang lain, tetapi dari makhluk-makhluk lain yang telah ddiciptakan Allah. Jadi sesama anak-anak Adam tidak ada diskriminasi secara fisik, kecerdasan, dan keterampilan. 

Apa kelebihan Adam dari makhluk-makhluk ciptaan Allah yang lain? Adam adalah makhluk dengan level kemampuan lebih tinggi dari Iblis dan Malaikat. Kelebihan Adam bukan terletak pada kemampuan menciptakan sains dan teknologi semata.

Adam adalah akal yang cerdas. Kecerdasan akal budi Adam mampu menangkap dan mengolah informasi dari Tuhan. Malaikat makhluk yang selalu taat pada Tuhan. Iblis makhluk yang selalu menolak perintah Tuhan. Kecerdasan Adam secara kognitif mampu mengkoding data, memilah, memberi makna, mensintesa, menjaga keseimbangan, dan menjaga harmonisasi kehidupan.

Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!" (Al Baqarah, 2:31).

Di sisi lain Adam adalah karakter atau akhlak yang cerdas. Kecerdasan karakter Adam tidak dimiliki oleh makhluk-makhluk lain. Kisah terusirnya Adam dari surga sesungguhnya mengandung pengajaran untuk anak-anak Adam. 

Adam bukan pembawa atau penyebab dosa seluruh umat manusia. Adam makhluk mulia menjadi pemeran drama sebagai sajian kisah pelajaran untuk manusia. Pengajaran penting yang ingin disampaikan dari kisah Adam adalah karakter Adam yang mulia. 

Karakter Adam yang mulia dikabarkan di dalam Al Quran. "Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi". (Al A'raaf, 7:23).

Karakter mulia dari Adam adalah tidak menimpakan kesalahan pada orang lain. Adam menanggung sendiri kesalahan yang dilakukannya sekalipun ada peran setan yang menggodanya. Inilah sepenggal kisah Adam yang kelak kejadian ini akan menimpa kepada anak-anak Adam.

Dari kisah ini, pengajaran untuk anak-anak Adam terbagi menjadi dua dimensi yaitu sains teknologi dan karakter. Sumber utama ilmu pengetahuan yang dikembangkan anak-anak Adam adalah wahyu Tuhan. Sumber yang masih otentik terverifikasi dari berbagai sudut kajian ilmu hingga sekarang adalah Al Quran.

Sebagai sumber ilmu pengetahuan Al Quran terbagi menjadi dua yaitu Al Quran dalam bentuk teks dan alam raya. Sains teknologi tanpa karakter buta, dan karakter tanpa sains teknologi lumpuh.***  

 

 


Tuesday, February 4, 2025

INTERDISIPLIN PARADIGMA PENDIDIKAN ERA INDUSTRI 4.0

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd.

Berpikir interdisiplin adalah cara berpikir integratif memadukan pengetahuan dan konsep dari berbagai cabang ilmu untuk melihat sebuah fenomena atau permasalahan. Cara berpikir interdisiplin dari dulu identik dengan dunia pendidikan. 

Ilmu pendidikan tidak bermuara pada satu ilmu, di dalamnya ada filsafat, psikologi, sosiologi, antropologi, ekonomi, sains, dan teknologi. Untuk memahami memberi pengajaran dan teknik pengajaran yang tetap dibutuhkan berbagai pertimbangan ilmu secara interdisiplin. 

Misal, untuk mengubah anak menjadi seorang berkarakter unggul, pendidik harus mempertimbangkan dari filsafat, psikologi, sosiologi, antropologi, ekonomi, sains, dan teknologi. Pertimbangan interdisiplin dilakukan untuk menemukan karakter unggul yang tepat, yang harus dimiliki anak-anak sesuai dengan kondisi dan situasi zaman. 

Era Industri 4.0 ditandai dengan penggunaan sistem digital untuk menyimpan, mengolah, dan mengirimkan informasi. Teknologi digital, otomatisasi, data analitik, dan konektivitas, menjadi ciri dari era 4.0. 

Kata digital berasal dari bahasa latin yaitu digitus artinya jari dan digit dalam bahasa Inggris artinya angka. Teknologi digital berkaitan dengan jari, angka, sistem, dan sinyal. Seperti kita saksikan, era industri 4.0 ditandai dengan pemanfaatan teknologi informasi dalam memecahkan berbagai masalah, dan kendalinya ada di "jari". Wujud teknologinya seperti komputer, telepon seluler, dan internet.

Ciri menonjol dari era industri 4.0 dilihat dari penggunaan internet, sistem pengolahan data secara digital (komputasi), otomatisasi, artifisial intelegen (AI), aplikasi, dan jaringan. Kecerdasan yang harus dikembangkan di era 4.0 adalah kemampuan mengolah data dari berbagai sumber ilmu, sebagai dasar untuk mengambil keputusan dalam memecahkan berbagai masalah. 

Paradigma ini, membawa perubahan pada pola pendidikan dan pengajaran yang harus dilakukan di sekolah. Pengajaran interdisiplin menjadi pola yang harus diterapkan di sekolah dan kampus. Konsekuensinya, ilmu-ilmu yang diajarkan di sekolah tidak lagi membahas masalah kelimuan semata, tetapi harus sambil digunakan untuk mencari solusi dalam memecahkan masalah dengan memanfaatkan sistem teknologi digital.

Di era 4.0 pengajaran yang harus sering dilatihkan adalah kemampuan memahami bacaan (literasi), mengolah angka (numerasi), mengambil keputusan (evaluasi), dan menciptakan ide (sintesa). Kemampuan ini ada di ranah kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kemampuan ini kemudian diterapkan dengan memanfaatkan sistem teknologi informasi.

Pembelajaran berbasis masalah dan proyek, menjadi pendekatan yang sangat relevan digunakan. Kolaborasi dan gotong royong dalam mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, perlu dilatihkan untuk memberi ruang pada anak-anak ikut berperan langsung dalam memecahkan masalah dan menjadi proyek dalam pembelajaran.*** 


Sunday, February 2, 2025

STRATEGI AMERIKA DAN CHINA KUASAI DUNIA

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd.

Materi pelajaran di sekolah membosankan karena hanya mengajarkan materi mata pelajaran formal tentang ilmu. Pengajaran tidak memberi inspirasi tentang bagaimana hidup sukses, bagaimana cara menguasai ekonomi dunia, bagaimana mejadi orang kaya, dll. Oreintasi pengajaran masih dipengaruhi pola pikir kolonial dengan tujuan membentuk mental budak-budak yang siap dipekerjakan.

Inilah materi yang seharusnya diajarkan pada peserta didik agar kelak dia mejadi pemimpin yang akan membawa negara menjadi penguasa dunia. Kita ajarkan materi ilmu bagaimana Amerika dan China menguasai dunia. 

Dominasi Amerika Serikat untuk kehidupan dunia saat ini masih dirasakan. Indikatornya bisa kita lihat dari penggunaan dolar US dalam perdagangan internasional. Hingga muncul upaya-upaya dari negara-negara Asia Afrika membuat kelompok kerjasama untuk mengurangi ketergantungan dari dolar. Amerika Serikat memberikan ancaman pada negara-negara BRICS jika berusaha mengganggu dolar. 

Tapi kita tidak pernah sadar mengapa Amerika Serikat begitu besar pengaruh ekonominya di dunia? Berikut data mengapa Amerika Serikat bisa mengendalikan ekonomi dunia. Strategi Amerika Serikat menguasai ekonomi dunia ada dalam gambar berikut:

Peta Pangkalan Militer US di dunia: sumber youtube DW Indonesia

Amerika Serikat memiliki dukungan industri senjata. Dalam catatan sejarah perang dunia I, II, perang Vietnam, Afganistan, Irak, Libya, Ukraina, dan Palestina, Amerika Serikat selalu melibatkan diri dalam perang, dan tidak pernah perang di tanah sendiri. Fakta ini menjadi sebab kekuatan dolar menjadi mata uang dunia. Inilah strategi Hard Power yang dilakukan Amerika Serikat untuk menguasai ekonomi dunia.

China memiliki strategi berbeda dengan Amerika Serikat. Strategi China menguasai dunia digambarkan dalam fakta di bawah ini:

Titik-titik merah adalah pelabuhan-pelabuhan yang dibiayai China:
Sumber youtube DW Indonesia

China giat membangun pelabuhan-pelabuhan di seluruh dunia. Proyek pembangunan pelabuhan di sambut warga karena membantu meningkatkan ekonomi negara mereka. Belum ada kabar China terlibat dalam peperangan di negara-negara dimana pelabuhan dibangun. Strategi China dalam menguasai dunia lebih terlihat soft

Untuk mengamankan jaringan ekonomi, China mendirikan pangkalan militer di tempat strategis. Selama ini China baru bangun satu pangkalan militer di daerah sempit menuju terusan suez. Pemimpin China mengatakan bahwa dirinya tidak mau mengganggu urusan dalam negeri orang lain.

Kekuatan ekonomi China, dirasakan semakin kuat menyebar ke seluruh dunia. China bertekad membuat produk-produk yang dibuat Amerika akan diciptakan di China. Persaingan industri yang dirasakan saat ini dapat dilihat pada persaingan teknologi informasi.

Melihat fakta strategi negara-negara besar di dunia, Indonesia termasuk negara dengan jumlah penduduk terbesar nomor empat di dunia. Kita mesti belajar bagaimana strategi Indonesia untuk menjadi bagian dari kekuatan dunia? Pemikiran-pemikiran besar tentang menguasai dunia perlu disampaikan di dunia pendidikan. Siapa tahu kelak lahir pemimpin-pemimpin besar kelas dunia dari Indonesia, seperti Sukarno.***

JADILAH PEMAAF BUKAN PEMINTA MAAF

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. "Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka Barang siapa memaafkan dan berbuat...