Monday, April 6, 2020

BERJAMAAH SELAMATKAN MANUSIA

Oleh: Toto Suharya
(Kepala SMAN 1 Cipeundeuy Bandung Barat)

Wabah Virus Corona ini tidak habis-habisnya menjadi perbincangan termasuk dalam kegiatan keagamaan. Ketika MUI mengeluarkan fatwa bahwa kegiatan shalat berjamaah di masjid, jumatan dan pengajian-pengajian ditunda sementara, reaksinya beraneka ragam di masyarakat.

Ada yang membuat puisi bahwa agama sudah bubar. Ada yang mengatakan mereka yang menunda sementara berjamaah di masjid takut pada Virus Corona, tidak takut Allah. Ibu-ibu tetangga rumah berkata, “aneh pada saat musibah datang kita malah disuruh menjauhi masjid, seharusnya kan kita mendekati masjid”. Saya tersenyum karena tahu ibu-ibu tersebut sebelum wabah Virus Corona datang, tidak suka pengajian ke masjid. Giliran Virus Corona mewabah, dia mendadak jadi alim mengingatkan masyarakat untuk rajin ke masjid, sementara MUI tempat berkumpulnya alim ulama menghimbau untuk menundanya.

Masjid dikampung juga sama, para ustadnya ketika khutbah berkata, “musibah adalah peringatan dari Allah, kita harus semakin dekat dengan Allah. Jika kita menjauhi masjid gara-gara Virus Corona, kita harus takut nanti Allah akan menimpakan bencana lebih hebat lagi kepada kita.


Apa yang dikatakan orang melalui puisi, obrolan tetangga, dan ustad semuanya benar. Apa yang mereka bicarakan mengaku ada dalil dari Al-Qur’an dan hadist. Namun fatwa yang dikeluarkan MUI sebagai manjelis ulama tertinggi di republik ini, mereka tentu memiliki dalil dan alasan kemanusiaa yang benar pula. Di MUI yang mikir bukan satu orang, artinya sudah melalui proses musyawarah. Hasil putusan MUI adalah hasil musyawarah, dan ada perintah dari Allah untuk bertawakal kepada hasil musyawarah.

Masyarakat mungkin bingung mau pakai yang mana ini? Ketika musibah datang kita harus semakin memakmurkan masjid agar lebih dekat dengan Allah, insya Allah benar. Fatwa MUI, untuk mencegah wabah kita harus menghentikan sementara kegiatan-kegiatan keagamaan yang mengundang kerumunan, insya Allah benar. Jadi mana yang harus kita laksanakan?

Gunakan akal! Sebaik-baiknya manusia yang membawa manfaat bagi banyak orang. Ada ribuan manusia yang harus diselamatkan. Shalat tetap jalan dan tingkatkan, seluruh bumi Allah adalah masjid. Saat ini kita harus berjamaah selamatkan sekalipun satu nyawa manusia.

JIka kita mengikuti fatwa ulama dan pemerintah, beberapa KETAATAN KEPADA PERINTAH ALLAH yaitu taat pada ulama dan pemimpin, melaksanakan hasil musyawarah, menjaga persatuan umat, menjadi orang yang bermanfaat bagi banyak orang, tidak menjadi orang yang merasa benar, berjamaah menyelamatkan umat manusia.   Wallahu’alam.

(Head Master Trainer)

No comments:

Post a Comment

OTAK PEMBENTUK KARAKTER

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Prilaku seseorang dapat dipahami dari prilaku otak. Pembentukkan karakter seseorang dibentuk di otak. P...