OLEH: TOTO SUHARYA
Sahabat
sekalian kali ini saya akan membicarakan bagaimana pandangan Robert Kiyosaki (25/2/2020.)
tentang Entrepreneur. Pergi ke sekolah, bekerja keras, keluar dari hutang,
menanbung saham dalam jangka panjang adalah gagasan kuno. Mengapa kita harus
menyimpan uang di saat orang lain mencetak milaran rupiah?
Di
dalam diri setiap orang ada jiwa orang miskin. Ada juga jiwa kelas menengah
yang menginginkan keamanan hidup dengan gaji tetap, dan ada jiwa orang kaya. Jiwa
orang kaya ada dalam setiap jiwa kita. Di sekolah kita tidak diajarkan menjadi
orang kaya. Kita diajari untuk bekerja dan mendapat gaji, tidak diajarkan
bagaimana menjadi kaya.
Ayah
kaya berkata gaji adalah hal yang paling merusak yang dapat kamu ambil dalam
hidup. Ketika mengambil gaji kita jadi karyawan yang tidak ubahnya jadi budak,
dan itu akan jadi pola pikir. Gaji tidak buruk tetapi degan pola pikir sebagai penerima
gaji kita akan jadi budak uang.
Ayah
kaya saya berkata jika menjadi penguasaha, ketika perusahaan gagal, pengusaha
akan mencoba usaha lain, dan tidak perlu gaji. Pengusaha sangat independent. Jika
pemerintah tidak suka pada saya, kita tinggal pindah ke negara lain, karena disetiap
negara butuh entrepreneur.
Entrepeneur
adalah benar-benar tentang pola pikir, kehalian, dan seperangkat aturan yang
berbeda. Sekali lagi entrepreneur adalah pola pikir, keahlian, dan aturan. Dari
pada keluar utang saya lebih baik berutang, dan belajar bagaimana cara
menggunakan utang. Berinvestasi di realestate adalah bagaimana
mengunakan utang untuk menjadi kaya.
Seorang
dokter dibodohi, mereka menghasilkan banyak uang tetap yang dibawa pulang
sedikit. Perbedaannya ada orang menghasilkan uang satu juta dollar dengan
bekerja dan ada yang menghasilkan satu juta dollar dengan tidak mengerjakan apa
apa. Pelajaran pertama bagi orang kaya adalah mereka tidak bekerja demi uang.
Dunia
telah berubah sejak tahun 1971. Ketika Richard Nixon keluar dari standar emas
dan uang menjadi utang. Hari ini bank-bank memberlakukan bunga untuk menyimpan
uang. Bank-bank tidak butuh uang masyarakat karena mereka sudah banyak mencetak
uang. Terjadilah booble di pasar saham dan booble di real estate orang-orang
membuang uang tunai. Oleh karena itu penabung adalah pecundang dan uang tunai
adalah sampah.
Persepsi
tentang kondisi ekonomi eksternal dipengaruhi oleh situasi ekonomi internal.
Jika kita mengatakan ekonomi sekarang buruk, sesungguhnya yang buruk adalah
ekonomi internal kita. Jadi entrepreneur sejati adalah fokus pada ekonomi internal.
Jika jatuh mereka akan mengatakan ini bagus, karena akan mengalami lompatan yang
lebih tinggi lagi. Entrepreneur sejati setiap jatuh akan bangkit kembali.
Menjadi seorang entrepreneur yang lebih penting adalah mengontrol kondisi internal.
Robert
Kiyosaksi memiliki pola berpikir seperti yang diajarkan di dalam Al-Qur’an.
Menurut Kiyosaki “Persepsi tentang kondisi ekonomi eksternal dipengaruhi oleh
situasi ekonomi internal”. Pernyataan ini persis seperti ajaran di dalam Al-Qur’an
bahwa setiap orang akan membawa hasil sesuai apa yang dilakukannya. “Jika kamu
berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu
berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri, (Al Israa, 17:7).
Pemikiran
orang-orang sukses itu tidak akan jauh dari ajaran Al-Qur’an. Seorang entrepreneur
adalah mereka yang mampu memahami ajaran Al-Qur’an menjadi pola pikir, keterampilan
dan aturan. Kesuksesan seseorang dimulai dari pola pikir bagaimana dirinya
fokus mengembangkan diri untuk membantu banyak orang. Itulah entrepreneur sejati.
Wallahu’alam.
No comments:
Post a Comment