OLEH: TOTO SUHARYA
Dalam
sejarah kehidupan manusia, banyak dikisahkan kelompok kecil yang penuh
kreatifitas berhasil mengalahkan kelompok besar. Kisah-kisah ini banyak
digambarkan di dalam kitab suci Al-Qur’an dan kitab-kitab terdahulu. Kisah
perjalanan hidup Nabi Muhammad saw termasuk pada kelompok kecil yang berhasil
mengalahkan kekuatan besar. Suryanegara (2014, hlm. 26) menggambarkan perjalanan
hidup Nabi Muhammad saw sebagai a tiny creative minority (kelompok kecil
minoritas yang penuh kreativitas). Nabi Daud as dalam usia muda dari golongan
minoritas dengan izin Allah berhasil menumbangkan kekuasaan yang sudah mapan
dan absolut. Nabi Musa as berhasil
menenggelamkan Raja Fir’aun yang mengaku sebagai tuhan.
Islam
yang lahir dari gurun dengan kehidupan sederhana berhasil menaklukkan kerajaan
besar yang sudah mapan dan sangat berkuasa yaitu Romawi dan Persia. Islam lahir
dengan semangat liberating force semangat kebebasan dari belenggu ajaran
material. Membebaskan manusia dari kasta, keturunan, takhayul, dan kekuasan
absolut yang menindas. Gerakan Islam lahir bukan dari istana ke istana tetapi
dari gurun yang penuh dengan keterbatasan dan berhasil menumbangkan politeisme
digantikan dengan ajaran monoteisme dari Nabi Ibrahim as. Penyebaran ajaran pembebasan
manusia dari kekuasaan material dilakukan oleh para wirausaha dalam perdagangan
yang tidak hanya bertujuan mengumpulkan keuntungan tetapi mengajarkan kehidupan
yang lebih sejahtera tanpa ketergantungan pada materi. (Suryanegara, 2014, hlm.
27).
Jiwa
wirausaha yang diimplementasikan dalam bidang ekonomi menjadi sarana penyebaran
ide-ide yang terkandung dalam ajaran Islam yang membebaskan. Bidang ekonomi diambil
menjadi sarana yang sangat tepat untuk menyebarkan ide-ide tentang pembebasan
manusia dari ketergantungan hidup pada hal yang profan. Ide ini dijelaskan
dalam perjalanan kisah Nabi Muhammad saw yang mengawali karir dari sebelum
kenabiannya menjadi seorang entrepreneur di dalam bidang perdagangan.
Dunia
perniagaan menuntut kreativitas dan ruhnya sama dengan ide-ide yang diajarkan
di dalam ajaran Islam. Suryanegara (2014, hlm. 28-29) menjelaskan bahwa menurunnya
sebuah peradaban ketika para penganut ajaran agama menarik diri dari perniagaan.
Selain perniagaan, Nabi Muhammad saw mengajarkan tentang penguasaan kelautan
sebagai amanah yang dijelaskan di dalam Al-Qur’an. Realitas dunia 71% terdiri
dari lautan dan samudera.
A
tiny creative minority adalah
ketetapan Tuhan di bumi bahwa kelompok-kelompok kecillah yang akan melahirkan
perubahan. Ketetapan ini menjadi hukum kehidupan yang dijelaskan di dalam
Al-Qur’an dan dijelaskan kembali dalam kisah-kisah hidup tokoh besar sebagai
contoh teladan perjalanan kisah hidup manusia dalam sebuah peradaban. Muhammad
Plato (2016) menjelaskan bahwa dalam kisah hidup manusia terdapat hukum, ketika
jumlah manusia bertambah maka kualitasnya akan menurun, sebaliknya ketika
jumlah manusia menurun atau dibatasi, dikendalikan, maka kualitasnya akan naik.
(https://www.logika-tuhan.com/2016/09/rahasia-negara-negara-kecil-berkuasa.html).
Hukum ini dijelaskan di dalam surat Al-Anfaal surat ke 8 ayat 65-66.
A
tiny creative minority adalah
keniscayaan hidup manusia. Jika sebuah kelompok, suku, bangsa, atau negara mau
menjadi kekuatan besar maka hal yang harus diperhatikan adalah jumlah.
Orang-orang yang tidak paham hukum akan fokus memperbanyak jumlah, tapi orang-orang
cerdas justru akan mengendalikan jumlah. Implikasinya pada pengelolaan dan
manajemen sumberdaya manusia dalam sebuah lembaga atau negara dibutuhkan a
tiny creative minority. Kelompok ini diduduki oleh manusia-manusia berpola
pikir religius, sabar dan berjiwa entrepreneur. Kelompok ini tidak haus
kedudukan, harta, dan jabatan, tetapi berjiwa penuh pengabdian untuk mensejahterakan
orang banyak karena kesejahteraan hidup baginya bukan untuk kehidupan di dunia
tetapi di kehidupan setelah kematian.