OLEH: TOTO SUHARYA
Kreativitas
adalah apa yang kita lakukan. Tanpa ada bukti yang kita lakukan tidak mungkin
kreativitas dapat diukur. Sekolah kreatif menampilkan banyak kreativitas yang
dimiliki anak-anak dalam berbagai karya. Perencanaan program harus berdasar pada
target-target sampai pada hasil karya nyata yang bisa dilihat dan dinikmati.
Media
sosial bisa jadi alat untuk publikasi hasil karya siswa. Dunia internet harus
dielaborasi untuk mengembangkan berbagai bakat dan minat yang dimiliki
anak-anak. Bakat seni menjadi kompetensi anak-anak yang harus dioptimalkan
untuk membangun motivasi dan kepercayaan anak-anak menampilkan kreativitasnya
di muka publik. Melalui seleksi bakat seni yang diadakan di sekolah, kemampuan
terbaik anak-anak dalam bidang seni musik modern, tradisional, akustik, kacapi
suling dan vocal dituntut untuk tampil secara periodik dan menjadi bintang
untuk tampil di chanel media sosial.
Stand
up comedi, ceramah keagamaan, podcase, dance,
tari tradisional, bisa jadi objek kompetensi
berikutnya yang bisa dikembangkan dari para siswa. Kompetensi mereka bisa
ditampilkan tanpa harus dengan kegiatan pertunjukkan dalam skala besar. Mereka
bisa tampil dan publish kemampuan mereka secara periodik di media sosial. Cerita-cerita
rakyat yang dikemas dalam bentuk film, animasi, mendorong mereka untuk merekam
kearifan-kearifan lokal yang dimiliki masyarakat dan mendekatkan mereka dengan
budayanya.
Kegiatan
sosial yang dapat menginspirasi masyarakat bisa dikemas dalam berbagai kegiatan
OSIS. Kegiatan-kegiatan OSIS dan ektrakurikuler harus dikemas dalam kegiatan
sosial agar menginspirasi dan berdampak pada lingkungan dan masyarakat.
Kegiatan bedah rumah, kerja bakti, gerakan peduli sampah, peduli sungai, harus terus
dikerjakan dalam berbagai program kegiatan dan berbagai tema disesuaikan dengan
hari-hari besar nasional.
Jurnalistik adalah kompetensi anak-anak yang
bisa dikembangkan di sekolah. Pembaca berita, penulis berita, buku, bisa
dikembangkan dengan membuat chanel tv sekolah dan penerbitan yang di support
dan difasilitasi oleh sekolah. Anak-anak dilatih dan dididik menjadi awak media,
penulis cerita, yang bisa memberitakan berbagai macam kejadian unik yang ada di
masyarakat. Kemiskinan, gelandangan, penyimpangan sosial, pelanggaran ketertiban
di jalan, dan di masyarakat dapat menjadi objek berita hangat, menarik dan
inspiratif.
Video
vlog kehidupan pribadi anak-anak dari kelas bawah sampai kelas atas dapat dikemas
jadi konten-konten yang bisa ditonton oleh publik. Kehidupan pribadi yang
ekstrim dari anak-anak mandiri, yang harus mencari nafkah dan membantu kehidupan
keluarga dapat jadi konten menarik dan menginspirasi untuk mendidik
kemandirian.Anak-anak yang punya kegiatan bisnis, dapat mengembangkan
kemampuannya dengan mengebangkan bisnis berbasis internet. Menjadi reseller
barang-barang dan makanan milik UMKM bisa dikembangkan dengan membuat komunitas
bisnis berbasis internet di sekolah.
Kegiatan-kegiatan
akademik yang menginspirasi dapat jadi saluran chanel pendidikan yang
mengelaborasi setiap kegiatan anak-anak beserta guru. Kegiatan penelitian,
percobaan, dapat jadi konten untuk publik dan sumber permbelajaran. Setiap
pembelajaran dituntut untuk melahirkan karya.
Tujuan
dari program ini adalah the courage to create sebagai ciri dari sekolah
kreatif. Semua karya diawali dari keberanian untuk melakukan. Sekolah harus
merencanakan program dan menyediakan berbagai fasilitas yang dibutuhkan
anak-anak. Ruang seni tradisional, studio musik, studio rekaman, ruang tata
boga, dll. harus disediakan oleh sekolah untuk memotivasi siswa agar mereka
memiliki spirit of creativity. Ruangan didesain professional dengan
bantuan ahli tata desain interior agar ruangan menampakkan ruangan sesungguhnya
sebagaimana layaknya di dunia profesional.
Ide-ide
kreatif digali melalui brain storming dikembangkan melibatkan siswa dan guru.
Buku-buku inspiratif tokoh-tokoh besar dari berbagai bidang harus disediakan oleh
sekolah. Tokoh-tokoh sukses dalam berbagai bidang harus dihadirkan di sekolah
untuk menambah wawasan dan memotivasi anak-anak secara langsung untuk mengembangkan
bakatnya.
No comments:
Post a Comment