OLEH: TOTO SUHARYA
Berdasar hasil survey siswa merasa jenuh dan terbebani dengan tugas yang hampir setiap guru memberikan layanan pembelajaran dengan penugasan. Jika satu minggu anak-anak belajar 10-19 mata pelajaran, maka bisa dibayangkan jika guru memberikan layanan belajar dengan metode penugasan, siswa akan sangat terbebani. Kondisi ini muncul ke permukaan karena kondisi pembelajaran dilakukan di rumah tanpa bimbingan langsung guru.
Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ) berbeda dengan kondisi belajar tatap muka. Pada saat PJJ yang bisa
mengendalikan anak-anak dan guru adalah aturan main yang disepakati. Aturan
main seperti tata tertib atau Standar Operational Prosedur (SOP) adalah alat
untuk melindungi siswa dari beban belajar yang dirasa berlebihan, sebagaimana metode
penugasan yang berujung membebani siswa. Tata tertib atau SOP menjadi faktor
penting agar kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran dapat memberi arahan
kepada semua pihak bahwa proses pembelajaran tetap berjalan sesuai dengan
kondisi psikologis, dan sosiologis guru dan peserta didik.
Tata tertib atau SOP juga
bersifat informatif kepada semua pihak bahwa pada saat belajar dari rumah
proses belajar dan mengajar tetap berlangsung. Belajar di rumah tentu berbeda
dengan belajar di sekolah. Ketika orang berada di sekolah tanpa SOP semua sudah
terkondisikan untuk belajar karena semua orang yang ada di sekolah pola
pikirnya sudah sama yaitu melaksanakan tugas belajar mengajar. Namun ketika
anak-anak ada di rumah, kondisi dan situasinya berbeda. Rumah bukan tempat
belajar seperti sekolah tetapi tempat mereka makan, minum, santai, manja-manja,
istirahat, tidur, tanpa ada yang ketat mengendalikan seperti di sekolah.
Perubahan kondisi ini membuat banyak siswa yang sulit terkendali prilakunya. Mereka ada yang malas belajar, sulit disiplin bangun pagi, kebanyakan tidur, dan tidak fokus belajar. Tata tertib atau SOP PJJ dibutuhkan untuk mengondisikan anak-anak agar tetap merasakan memiliki tanggung jawab untuk tetap belajar sekalipun berada di rumah. Berikut adalah SOP PJJ yang harus di pahami oleh guru dan siswa, serta orang tua. SOP dibuat sebagai serangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh guru dan siswa dalam satu hari pembelajaran.
NO |
SOP
PJJ DARING SISWA |
NO |
SOP
PJJ DARING GURU |
1 |
Siswa
jam 06.45 sudah mandi, sarapan, dan siap belajar dengan memakai baju seragam |
1 |
Guru
wali kelas am 06.45 memberikan arahan agar siswa sudah siap belajar |
2 |
Siswa
jam 7.00-07.30 melakukan kegiatan pembiasaan shalat dhuha 12 rakaat. |
2 |
Guru
wali kelas memberi arahan agar siswa melakukan shalat dhuha 12 rakaat dan
meminta siswa untuk mengisi absen shalat dhuha 12 rakaat |
3 |
Siswa
jam 07.30-08.00 mendengarkan menyimak “morning motivation” mencatat dan
memberikan komentar di kerta satu lembar setiap hari untuk dikumpukan
seminggu sekali pada wali kelas. |
3 |
Guru
wali kelas mengajak dan memotivasi kepada siswa untuk menyimak acara morning
motivation dan tidak lupa untuk mersume dan memberi komentar dalam sebuah
artikel dan dikumpulkan per minggu. |
4 |
Siswa
jam 08.00-11.45 masuk kelas maya masing-masing sesuai jadwal pelajaran.
Melakukan pembelajaran sesuai dengan instruksi guru mata pelajaran
masing-masing |
4 |
Guru
mata pelajaran masuk ke kelas maya masing-masing memulai pembelajaran,
diawali mengecek kehadiran siswa. |
5 |
Siswa
selama jam pembelajaran dibimbing oleh guru mata pelajarannya masing-masing
dan terjadi diskusi. |
5 |
Guru
mapel menyampaikan bahan ajar HOTS yang sudah direncanakan dan harus dipandu selesai
dalam durasi sesuai dengan jam pelajaran yang tersedia. |
6 |
Siswa
pada jam 11.45 mengakhiri pembelajaran dan keluar dari kelas maya. |
6 |
Guru
mapel mengakhiri pembelajaran dengan doa dan tidak memberikan tugas tambahan
di luar pembelajaran. |
7 |
Siswa
di luar jam pelajaran melaksanakan aktivitas pendidikan karakter seperti
melaksanakan shalat wajib, sedekah harian, dll. |
7 |
Guru
mengingatkan kepada siswa untuk melaksanakan program pembiasaan pendidikan
karakter. |
Keberadaan SOP sangat penting, untuk membantu kebingungan siswa, guru, orang, tua pada saat melaksanakan PJJ. Melalui SOP pembelajaran, kepala sekolah dapat melakukan supervise untuk memastikan proses pembelajaran berjalan dengan baik. Selain itu SOP dapat mengendalikan siswa dan guru untuk bertindak profesional disiplin, mandiri dan bertangung jawab. Penyusunan SOP harus dilakukan bersama-sama agar menjadi pegangan dan kesepakatan bersama. Wallahu’alam.
No comments:
Post a Comment