OLEH: TOTO
SUHARYA
(Sekretaris I DPP AKSI)
Suasana memanas, ketika menyimak diskusi dengan para ahli
pendidikan yang sedang menyikapi isu perubahan kurikulum tahun 2020. Isu yang
berkembang pada perubahan kurikulum mendatang adalah mata pelajaran sejarah
akan hilang dari struktur kurikulum. What? Apakah bangsa ini sudah tidak lagi
menghargai para leluhurnya? Jasmerah. “jangan sampai melupakan sejarah”, itu
wasiat dari tokoh sejarah yang memimpin Indonesia merdeka. Jika benar ini
terjadi, berani benar menghilangkan sejarah dari kolektif memory warga
negaranya. Sangat berbahaya sekali pemikiran orang-orang yang ada dibalik
perubahan kurikulum ini.
Wasiat para pemimpin jangan dianggap sepele. Wasiat ini
membawa pesan fundamental bahwa hilangnya sejarah bangsa dari ingatan warga
negara adalah tanda akan hilangnya sebuah negara. Wasiat dilihat dari hukum
agama adalah sebuah amanah yang tidak boleh tidak harus dilakukan. Jika tidak
menghargainya bangsa ini sedang terancam mengalami hilang ingatan sebagai
bangsa Indonesia.
Bangsa adalah sebuah imagine community, dimana
warganya merasa satu bangsa karena ada masa lalu dan cita-cita yang sama. Penduduk
Indonesia mau bersatu karena punya kesamaan sejarah. Di setiap kepala orang
Indonesia memiliki kesamaan sejarah, pada masa lalunya pernah sama-sama berjuang
untuk membebaskan diri dari ketidakadilan sosial, ekonomi, politik, budaya, dan
agama. Orang Aceh, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Maluku, Papua dll.,
mau ikut bergabung dengan NKRI karena punya kesamaan sejarah. Budaya, suku,
agama, bahasa, kulit, wajah, dll., kita semua berbeda, tapi karena kesamaan
sejarah mereka berani menyatakan sebagai bangsa Indonesia yang harus merdeka.
Timor Leste yang tidak punya kesamaan sejarah merasa bukan bagian bangsa
Indonesia dan berhasil memisahkan diri. Sejarah Indonesia seharusnya menjadi
mata pelajaran yang diwajibkan di tengah-tengah kehidupan masyarakat global
saat ini.
Bangsa ini bisa berdiri karena masyarakat masih punya ingatan sejarah bangsanya. Setiap orang Indonesia harus mengenal sejarah bangsanya. Rasa kebangsaan seseorang akan sangat berkaitan dengan ingatan sejarah bangsanya. Identitas sebuah bangsa akan dimulai kapan berdiri, siapa pendirinya, mengapa berdiri, apa tujuannya? sampai kapan berdiri? Kolektif memory sejarah warga negara adalah jati diri bangsa.
Mata pelajaran sejarah berbeda dengan karaktertistik
pelajaran lainnya. Sejarah bukan hanya pembelajaran yang mengabarkan fakta.
Sejarah mengabarkan hukum-hukum kehidupan yang berlaku pasti. Keberadaan masa
sekarang dan masa yang akan datang mutlak keberadaannya karena sejarah. Apa
yang terjadi saat ini disebabkan oleh masa lalu (sejarah). Jika ada orang
memahami bahwa sejarah adalah masa lalu yang tidak perlu diungkap dan
diajarkan, dia tidak memahami hakikat kehidupan dan bukan warga negara yang
cerdas.
Orang yang sakit jiwanya tidak bisa mengingat masa lalunya.
Orang yang sehat jiwanya dia bisa mengingat dari mana asalnya, dimana rumahnya,
siapa saudaranya, dan siapa orang tuanya. Warga negara yang sehat jiwanya,
mereka yang masih mengingat masa lalu perjuangan bangsanya, dan siapa para
pemimpinnya. Mereka memiliki rasa bangga terhadap saudara-saudara, keturunannya
dan apa yang dimilikinya.
Setiap manusia tidak bisa lari dari sejarah hidup dan sejarah
bangsanya. Sejarah adalah takdir manusia. Jika sekelompok warga negara
dijauhkan dari takdir hidupnya maka negara tersebut sedang menghadapi krisis
kehidupan berbangsa dan bernegara. Dia sedang dicuci otaknya untuk menjadi
sebuah bangsa baru yang ingin didirikannya. Klaim dari kelompok Papua merdeka
mereka mengisi otak pengikutnya dengan sejarah berbeda. Pelajaran sejarah harus
mandiri tidak bisa digabungkan dengan mata pelajaran lain, karena serius sekali
sejarah adalah jati diri bangsa.
Sejarah pembangun kesadaran berbangsa. Allah mengabarkan
kisah-kisah masa lalu di dalam Al-Qur’an, agar manusia mengenal siapa dirinya.
Allah memperkenakan dirinya kepada umat manusia melalui kisah-kisah manusia
yang terjadi di masa lalu. Allah memberi petunjuk kepada manusia melalui
perjalanan hidup manusia di masa lalu. Khabil, Qorun, Fir’aun, Namrud, adalah
kisah-kisah sejarah manusia yang dikabarkan Allah kepada manusia agar manusia
memahami berlakunya segala ketentuan dalam kehidupan manusia. Semua manusia
belajar dari apa yang telah diciptakan dan dilakukannya. Seluruh kisah Para
Nabi dapat diketahui keberadaannya melaui kisah sejarah, bahkan kitab suci yang
ditinggalkan para nabi adalah kumpulan kisah sejarah karena telah terjadi di
masa lalu.
Pelajaran Sejarah adalah pelajaran yang memperkenalkan jati
diri bangsa. Hilangnya sebuah bangsa sedikit-sedikit diawali dari hilangnya
sejarah bangsa dari kolektif memory warga negaranya. Di tengah-tengah
derasnya arus informasi dan globalisasi, sesungguhnya setiap bangsa sedang
menghadapi ujian apakah bangsa tersebut akan tetap berdiri atau hilang melebur
menjadi bangsa baru dengan menciptakan sejarahnya sendiri. Ancaman hilangnya
Palestina dari peta dunia sebagai bangsa ditandai dengan kekalahan warga
Palestina dalam menjelaskan keberadaan sejarah bangsanya kepada penduduk dunia.
Hilangnya Uni Soviet diawali dari hilangnya harapan, kesadaran, kesamaan
sejarah dan visi bangsa dari warga negaranya.
No comments:
Post a Comment