OLEH: TOTO SUHARYA
Mellihat kegiatan-kegiatan
sosial yang dilakukan orang-orang senang memberi, lebih banyak orang yang diberi
dibanding orang yang memberi. Orang-orang yang suka memberi itu menyenangkan.
Kehadirannya dinanti-nanti orang. Bumi dan isinya tidak akan cukup bagi mereka
yang serakah, tetapi bumi ini akan melimpah bagi orang-orang yang suka memberi.
Fenomena sangat memilukan hati
ketika masa pandemi telah berdampak pada ekonomi masyarakat. Ribuan orang
kehilangan pekerjaan karena aktivitas ekonomi masyarakat menurun dan perusahaan
terbebani oleh gaji karyawan. Pemberhentian karyawan besar-besaran menjadi solusi
bagi setiap perusahaan. Lapangan kerja menjadi sempit dan persaingan sangat
ketat. Antrian panjang lamaran kerja ke sebuah perusahaan menjadi fenomena memilukan.
Di sebuah kantor polisi, penduduk antri berdesakkan sejak subuh hanya untuk
mendapatkan keterangan kelakuan baik sebagai syarat lamaran kerja. Fenomena ini
menunjukkan bahwa negara ini membutuhkan lebih banyak orang dengan karakter memberi
yang kelak bisa mengembangkan binis untuk memberikan banyak pekerjaan kepada masyarakat.
Pendidikan adalah upaya kita
melestarikan nilai-nilai yang baik agar tetap hidup di lingkungan masyarakat. Nilai-nilai
yang baik yang harus kita lestarikan adalah nilai-nilai yang dapat membawa
kesejahteraan pada umat manusia. Salah satu nilai pembentuk karakter yang harus
diwariskan secara turun menurun adalah suka
memberi.
Jumlah orang berkarakter memberi yang dibutuhkan berdasarkan populasi jumah penduduk sebuah negara adalah sepertiga (1/3) dari jumlah penduduk. Diperkirakan satu orang penduduk minimal harus menanggung tiga sampai empat orang ekonomi penduduk agar negara menjadi sejahtera. Manusia berkarakter memberi adalah manusia kualitas tinggi yang akan menghidupkan ekonomi negara dan menanggung kesejahteraan masyarakat dalam sebuah negara.
Karakter memberi menjadi
karakter dasar yang harus diwariskan terus menerus dalam dunia pendidikan
karena memberi bagian dari konsep dasar kehidupan. Alam semesta diciptakan dalam
konsep memberi. Matahari, air, tanah, udara, tugasnya hanya memberi. Alam
memberi berbagai fasilitas pada kehidupan manusia. Sinar matahari setiap hari
bersinar memberikan berbagai keuntungan pada tumbuhan, hewan dan manusia, seolah
tanpa lelah memberi. Ribuan ayam, sapi, kambing telah dipotong tanpa
memperhatikan kondisi hewan-hewan tersebut apakah sedih atau senang. Namun belum
pernah terjadi ada demo ayam, sapi dan kambing memprotes prilaku manusia
terhadap mereka. Hewan-hewan diciptakan untuk memberi kesejahteraan pada
kehidupan. Karakter memberi adalah sebuah prinsip dasar dalam kehidupan.
Hanya manusia yang kadang
hidupnya bertentangan dengan prinsip kehidupan. Manusia bisa saling memangsa
antar sesama. Egoisme, narsisme, hedonisme, kapitalisme adalah pola-pola prilaku
pikir manusia yang bertentangan dengan prinsip kehidupan. Kisah Khabil, Qorun
dan Firaun adalah gambaran kisah sosok manusia yang hidup bertentangan dengan
prinsip kehidupan. Kaum Tsamud, Luth, Qurais, adalah gambaran karakter
masyarakat yang bertentangan dengan prinsip kehidupan. Kisah-kisah masa lalu
dikabarkan Tuhan kepada manusia agar manusia bisa belajar membuktikan kebenaran
tanpa harus melakukan percobaan atau terjerumus pada perbuatan buruk.
Keberadaan masa lalu sangat penting agar manusia bisa mengetahui berlakunya
prinsip-prinsip kehidupan dan termotivasi untuk hidup sesuai dengan
prinsip-prinsip kehidupan.
Prinsip kehidupan dikabarkan
di dalam kitab suci sebagai anugerah untuk manusia. “Perumpamaan (nafkah
yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah
adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap
bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.
Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (Al Baqarah, 2:261).
No comments:
Post a Comment