Friday, September 11, 2020

BOCORAN KURIKULUM AKAN BERUBAH LAGI

 OLEH: TOTO SUHARYA

(Kepala Sekolah, Sekretaris I DPP AKSI)

Sejak diberakukannya kurikulum 2013, kini rencana perubahan kurikulum mulai mengemuka. Kurang lebih kurikulum 2013 sudah berusia 7 tahun. Hal paling mendasar dari perubahan kurikulum adalah perubahan zaman yang menuntut arah tujuan baru dalam pembangunan sumber daya manusia.

Anthony Gidden (1998) seorang sosiolog menawarkan sebuah konsep The Third Way untuk beradaftasi dengan kondisi zaman saat ini. The Third Way menawarkan tujuh nilai yang harus dimiliki oleh manusia-manusia abad ini; 1.equality 2. protection of the vulnerable 3. freedom as autonomy 4. no rights without responsibilities 5. no authority without democracy 6. cosmopolitan pluralism 7. philosophic conservatism. Nilai-nilai ini menjadi ukuran sebuah prilaku manusia agar bisa beradaftasi dan terciptanya kesejahteraan masyarakat dunia. Setiap individu saat ini tidak hidup dalam suatu kelompok negara, tetapi sudah menjadi bagian dari masyarakat global.

Agama tidak lagi dipandang sebagai bagian dari kelompok-kelompok ekslusif melainkan agama yang rahmatanlilaamin. Agama yang membawa ajaran internasional yang memberi petunjuk dan melindungi seluruh umat manusia di muka bumi. Kehidupan bertetangga bukan lagi dalam kerangka sebuah negara, tetapi antar negara dan bangsa. Kerjasama ekonomi, sosial, budaya, dan komunikasi melampau batas-batas negara. Semua sudah mejadi warga satu planet bumi yang harus menjaga kelestarian bumi dan kesejahteraan penduduknya bersama-sama.

Nilai-nilai konseravatif dalam ajaran agama dan kearifan lokal yang mengandung nilai universal perlu dipertahankan. Agama tetap dibutuhkan keberadaanya sebagai petunjuk hidup menuju kehidupan sejahtera seluruh manusia di dunia dan akhirat. Prilaku-prilaku penguasa dan masyarakat yang membawa kerusakkan tatanan kehidupan bernegara perlu dikontrol bersama-sama oleh penduduk bumi.

Dalam melakukan perubahan tujuan politik negara, China pun melakukan perubahan dalam kurikulum pembelajarannya. “isi buku-buku teks sejarah dunia dilakukan perubahan, difokuskan pada sejarah pertumbuhan ekonomi, inovasi, perdagagan luar negeri, stabilitas politik, hormat kepada keragaman budaya, dan harmoni sosial. J.P Morgan, Bill Gate, Bursa Saham New York, satelit ruang angkasa AS, dan kereta api cepat Jepang adalah gambar-gambar yang ditampilkan untuk membangun cita-cita warga negara. Adapun perang-perang, dinasti-dinasti dan revolusi-revolusi komunis dibuang dari buku teks, diganti dengan petunjuk-petunjuk halaman berwarna tentang ekonomi, teknologi, adat-adat kebiasaan, dan globalisasi.  Sosialisme telah dikurangi menjadi satu bab tunggal yang pendek dalam buku pelajaran sejarah SMA. Komunis China sebelum adanya reformasi ekonomi tahun 1979 disapu hanya dalam satu kalimat, dalam bab etiket. (Mahbubani, 2011, hlm. 23).

Apa yang dilakukan China, bukan apa yang harus kita contoh tapi bagaimana upaya mereka dalam merubah tatanan kehidupan politik masyarakat menyesuaikan diri dengan arah pembangunan manusia itulah langkah yang harus kita pikirkan. Tujuan pembangunan negara kita harus sesuai dengan perubahan dan tuntutan zaman. Kurikulum pendidikan harus mengalami beberapa penyesuaian berdasar arah pembangunan yang kita cita-citakan sesuai perkembangan zaman.

Sejarah perjuangan bangsa yang terlalu banyak informasi perang perlawanan penjajahan masa kolonial Belanda, porsinya harus dikurangi dan diganti dengan sejarah peranan ekonomi Nusantara dalam percaturan politik dunia. Peserta didik harus diberi kesadaran bahwa mereka berada di sebuah negara yang sejak dahulu menjadi pusat sumber daya alam dunia hingga sekarang. Keberhasilan VOC membangun perusahaan global beratus-ratus tahun meraih keuntungan besar dari Indonesia harus jadi bahan pelajaran bahwa Indonesia sampai sekarang berpotensi besar menjadi negara penyumbang kesejahteraan penduduk dunia dan harus dikelola sendiri untuk mesejahterakan warga negara dan penduduk dunia.

Kurikulum sejarah terlalu mengajarkan patriotisme gaya abad ke-20 yang harus mengusir penjajah secara fisik dari tanah air. Subtansi kurikulum sejarah seperti itu, faktanya sekarang hanya melahirkan warga negara sebagai satuan tugas penjaga keamaan (satpam). India untuk menjaga kedaulatan negaranya sudah melibatkan 12.000 entrepreneur dibidang teknologi informasi. China memanen 30.000 doktor dan menyambut kepulangan 200.000 ahli-ahli yang terdiaspora di luar negeri. (Mahbubani, 2011, hlm. 76). Orang-orang cerdas ini disediakan untuk menjaga kedaulatan bangsa di abad ke-21.

Kejayaan sedang kembali ke timur ditandai dengan kebangkitan teknologi dan ekonomi China. Indonesia mau tidak mau akan jadi bagian dari kebangkitan ekonomi dari negara-negara di Asia. Insya Allah harapan ini semoga terwujud pada tahun emas di mana jumlah penduduk produktif Indonesia lebih banyak dari jumlah non produktif.  Wallahu’alam.

No comments:

Post a Comment

JURUSAN REKAYASA INFORMASI

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Rekayasa informasi perlu jadi mata pelajaran di sekolah-sekolah. Sudut pandang, cara berpikir, persepsi...