OLEH: TOTO SUHARYA
(Kepala Sekolah, Sekretaris DPP AKSI, KACI)
Orang Indonesia hidup di
negara dengan kualitas lingkungan surga. Gunung-gunung setiap tahun hijau, air
mengalir sepanjang tahun, dan laut yang luas nan biru dimiliki orang Indonesia.
Tongkat bisa jadi tanaman, dan batu bisa jadi berlian. Lingkungan hidup
Indonesia sangat nyaman, sekalipun hidup orang Indonesia terancam oleh seribu satu
macam bencana. Kenyamanan lingkungan Indonesia telah mengalahkan rasa takutnya
terhadap berbagai macam bencana.
Dengan kondisi lingkungan
sangat rentan dengan ancamanan bencana, orang Indonesia tidak suka dengan
ancaman. Sebaliknya orang Indonesia sangat suka dengan kenyamanan. Apapun akan
dilakukannya agar bisa hidup nyaman. Untuk itu karakter orang Indonesia sangat
suka dengan suasana harmonis dan damai.
Berlatar belakang lingkungan
nyaman, mendidik orang Indonesia harus penuh dengan kasih sayang dan kearifan.
Orang Indonesia akan berusaha melawan sekuat tenaga kepada siapa saja yang
membuatnya tidak nyaman sekalipun hanya dengan hatinya. Sebaliknya orang
Indonesia akan membangun kerja sama erat dengan orang-orang yang bisa membangun
kesejahteraan dan kenyamanan hidupnya. Selama kurang lebih 350 tahun menghadapi
penjajahan bangsa asing, orang Indonesia tidak pernah berhenti melawannya.
Atas dasar itu, pendidikan yang menerapkan berupa sanksi, ancaman, cemoohan, dan diskriminasi, sangat tidak disenangi. Pendidikan dengan hukuman yang membuat orang Indonesia malu, putus asa, sangat tidak disenangi. Oleh karena itu, pendidikan yang menerapkan syarat-syarat kelulusan sangat ketat akan cenderung dihindari dengan berbagai macam cara. Orang Indonesia bukan tidak mau gagal, tetapi mereka harus merasakan kegagalan sebagai sebuah keberuntungan. Bagi orang Indonesia, Boleh gagal tapi harus ada alternatif lain agar kegagalannya langsung tergantikan dengan keberuntungan. Orang Indonesia harus tetap merasakan posisi beruntung sekalipun dia gagal. Untuk itu menghadapi orang Indonesia harus punya banyak alternatif dan solusi agar kegagalan tetap menjadi harapan hidup sukses tetap ada.
Maka caara mengajar orang
Indonesia harus seperti apa yang dilakukan Nabi Muhammad saw yang dijelaskan di
dalam Al-Qur’an, “agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku
adalah pemberi peringatan dan pembawa kabar gembira kepadamu daripada-Nya,
(Huud, 11:2). Jadi tugas para pendidik hanya memberi peringatan dan kabar
gembira yang menyenangkan serta memotivasi.
Para pendidik sekalipun mengajar siswa dengan berbagai latar belakang
kecerdasan dan kemampuan, semua siswa harus mendapatkan peringatan dan kabar
gembira dari berbagai macam kecerdasan dan kemampuan yang mereka miliki.
Kecerdasan para pendidik di Indonesia adalah harus punya keterampilan memberikan
peringatan dan kabar gembira bagi siapapun yang mendengarnya.
Mengajar orang Indonesia harus
penuh dengan pujian, sanjungan, dan kabar-kebar gembira atas apa yang telah mereka
lakukan. Orang Indonesia sangat tidak suka dengan harapan-harapan kosong, atau
pujian-pujian palsu. Orang Indonesia sangat religius, karena dasar negaranya
mengatasnamakan sebagai warga negara yang berkeyakinan kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Ritual-ritual keagamaan sangat digemari, karena dalam ritual yang
menyenangkan membuat orang Indonesia harapannya tetap ada.
Untuk itu mengajar orang
Indonesia harus selalu menyisipkan keyakinan kepada Tuhan yang diyakini oleh
seluruh bangsa Indonesia sebagai penentu mutlak kehidupan bangsa Indonesia.
Mengembangkan pendidikan untuk orang Indonesia harus senantiasa menyentuh
otak-otak spiritualnya selalu aktif. Ritual agama harus selalu disandingkan
dengan kegiatan pembelajaran, sebagai pembangkit otak spiritual, pembangun motivasi dan harapan hidup sejahtera tanpa batas.
Orang Indonesia ketika
dijanjikan harapan-harapan baik dari Tuhan, mereka tidak akan merasa dibohongi,
mereka yakin Tuhan adalah tempat segala makhluk bergantung dan diyakini tidak
mungkin ingkar janji. Keyakinan ini harus dimanfaatkan dalam segala situasi
pembelajaran sebagai penggerak untuk melakukan perubahan secara permanen.
Orang Indonesia sudah terlahir
kreatif karena terlahir dalam lingkungan dan situasi yang penuh dengan
perbedaan. Maka yang dibutuhkan orang Indonesia adalah motivator yang membangkitkan
kepercayaan diri mereka agar mereka merasa memiliki kemampuan untuk melakukan
perubahan. Dorongan harus didatangkan dari apa yang mereka yakini sebagai
penggerak dan penentu perubahan yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan harus selalu
ada dalam otak orang Indonesia, karena dengan keyakinan pada Tuhan YME, orang
Indonesia dapat bergerak tanpa batas melebihi manusia-manusia lain yang ada di
muka bumi ini.
No comments:
Post a Comment