OLEH: TOTO SUHARYA
Tuhan harus jadi inspirasi
dalam setiap aktivitas kehidupan. Tuhan penyebab kesejahteraan manusia. Setiap
relung pikiran dan hati manusia harus lebih banyak ruang di isi oleh ketuhanan.
Phobia kepada ajaran agama adalah produk pemikiran gagal dari umat manusia.
Ilmu yang hanya menciptakan phobia terhadap ajaran agama adalah penyesat
kehidupan. Para pencipta phobia terhadap ajaran agama adalah perusak pikiran yang
akan membawa kehidupan manusia pada kebinasaan di dunia dan akhirat. Ilmu yang
hanya berkiblat kepada pengetahuan Alam adalah pembawa kesesatan umat manusia
di muka bumi ini.
Kegagalan para ilmuwan yang
saat ini bisa menciptakan teknologi adalah tidak bisa menghadirkan dan
menemukan Tuhan dalam teknologi yang diciptakannya. Penyebabnya adalah egoisme
dari kemampuan akal manusia. Para pencipta teknologi merasa bahwa semua
teknologi berhasil diciptakan karena kemampuan akalnya, padahal segala
fasilitas yang ada di muka bumi ini ada penciptanya. Manusia merasa bahwa
segala yang berhasil diciptakannya adalah ciptaannya, padahal hakikatnya semua
yang berhasil diciptakan adalah penemuan. Apa yang dicitakannya, semuanya sudah
ada sebagai anugerah dari Tuhan.
Kegagalan para penganut agama
ikut andil menjadikan agama sebagai wajah yang menakutkan. Sebabnya karena
penganut agama merasa dirinya sebagai pemilik kebenaran, padahal kebenaran
mutlak hanya millik Allah, dan manusia tempatnya salah. Nabi sekalipun tugasnya
hanya menayampaikan kebenaran-kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan. Kegagalan
manusia dalam beragama adalah mengalamatkan seolah-olah kebenaran telah menjadi
miliknya, mereka mengajarkan dan menginformasikan seolah-olah dirinya paling
benar. Egoisme umat beragama sama-sama menjadi kesesatan berpikir bagi para
penganutnya. Kebenaran milik Allah dan fenomena-fenomena yang terjadi di muka
bumi adalah ayat-ayat Tuhan, yang harus dibaca atas nama Tuhan. Sehingga apapun
yang dikatakan dan ditemukan manusia dari mana saja semua berada di atas
kehendak Tuhan.
Manusia hanya mengolah segala
apa yang telah diciptakan Tuhan. Energi, gaya, gerak; Tanah, air, udara;
semuanya diciptakan Tuhan. Tugas manusia adalah mengungkap kehadiran Tuhan
dalam segala fenomena di alam pikiran dan benda. Sekolah-sekolah melalui
pengajaran berbagai macam ilmu pengetahuan memfasilitasi siswa untuk mengetahui
teori-teori kehidupan sebagai sarana untuk mengagungkan kemahakuasaan Tuhan. Ilmu
alam dan sosial dipelajari untuk mengajari manusia agar bisa hidup dengan
sejahtera sebagai anugerah dari Tuhan.
Semua ilmu datangnya dari
Tuhan, tidak ada kategori ilmu hitam atau putih, karena yang membuat hitam dan
putih adalah pikiran manusia. Pemikiran manusia yang membuat ilmu menjadi hitam
dan putih. Jika semua ilmu dipersepsi untuk kesejahteraan dan kedamaian manusia,
nuklir akan tercipta untuk keberkahan hidup manusia bukan untuk memusnahkan
manusia. Jika teknologi informasi diciptakan untuk membantu segala aktivitas
kehidupan manusia, teknologi informasi menjadi berkah bagi manusia. Teknologi-teknologi
diciptakan sangat tergantung pada niat-niat manusia dalam menggunakannya.
Niat-niat baik harus selalu
menjadi pola pikir manusia dalam segala tindakan, dan itulah yang dikehendaki
Tuhan. Hadirnya Tuhan dalam pikiran manusia akan membuat manusia sadar bahwa
dirinya hanya pengungkap dan penyampai kebenaran dengan segala latar belakang
ilmu yang digelutinya. Kegagalan manusia dalam berilmu pengetahuan hanya sedikit
yaitu menghilangkan peran Tuhan dalam penemuan-penemuannya. Intinya para
ilmuwan dan agamawan harus menurunkan tensinya, anda bukan pemilik pemilik
kebenaran, anda bukan pencipta dan pemilik surga, kita semua hanya penyampai
kebenaran dan pebimbing umat manusia agar tetap memiliki keimanan dan keyakinan
bahwa setelah kematian aka nada pengadilan.
No comments:
Post a Comment