OLEH: TOTO SUHARYA
Faktor penunjang
keberhasilan dunia pendidikan, tidak berdiri sendiri, pemerintah telah
menetapkan minimalnya ada delapan standar, yaitu kualitas lulusan, substansi
kurikulum, profesionalisme pendidik, proses pembelajaran, sarana dan prasarana,
ketersediaan biaya, manajemen dan evaluasi pembelajaran. Dengan jumlah penduduk
270 lebih, Indonesia punya pekerjaan rumah yang sangat besar untuk tetap
menjaga layanan pendidikan berkualitas. Komitmen pemerintah untuk memperbaiki
dan menjaga layanan pendidikan berkualitas dituangkan dalam APBN dan APBD
minimal 20% untuk investasi pendidikan. Kita apresiasi sungguh suatu langkah
maju bagi bangsa Indonesia untuk menjaga kedaulatan bangsa dan negara.
Kita berharap dari
anggaran yang besar ini menjadi sebuah energi untuk terus berusaha memacu
perubahan pola layanan pendidikan berkualitas. Pendidikan karakter menjadi
sebuah agenda penting untuk menyukseskan program-program pendidikan. Pemerintah
sudah membaca dengan cermat pendidikan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Pedidikan karakter Profile Pelajar Pancasila menjadi ikon dari tujuan
pendidikan karakter di Indonesia saat ini. Ikon pendidikan karakter ini sudah
menjadi kebutuhan masyarkat di era globalisasi informasi, yang membuat
batas-batas geografi sebuah negara dan arus pertukaran informasi serta budaya
terjadi setiap hari tanpa batas. Budaya-budaya dominan yang inten dikampanyekan
melalui media informasi akan menjadi trend budaya dunia. Pemilik budaya dominan
akan jadi pengendali sosial, poilitik, dan ekonomi dunia.
Perang saat ini tidak hanya menggunakan kekuatan senjata pemusnah masal. Di abad teknologi perang bukan lagi fokus pada kekuatan fisik tapi kekuatan psikis bagaimana memengaruhi persepsi masyarakat dunia agar tindakan-tindakan politik sebuah negara mendapat apresisasi dari seluruh dunia. Sedangkan pandangan manusia hanya bisa melihat lahir saja. Sementara yang bathin urusan Allah. Oleh karena itu, di abad teknologi ini, keburukan bisa terbungkus seolah-olah perbuatan baik itu baik karena keterbatan penglihatan manusia. Kita seperti berlomba-lomba berbuat kebaikan, padahal kebaikan yang hakiki hanya ada dalam niat hati setiap orang yang berbuat baik. Kebaikan yang sejatinya baik hanya niat-niat yang transaskinya dengan Allah.
No comments:
Post a Comment