Thursday, May 12, 2022

Kita Tidak lagi Jadi Bangsa Pengikut

Oleh: Toto Suharya

Kita adalah bangsa dengan pengalaman pahit yang panjang. Kurang lebih 350 tahun mengalami penjajahan, namun selama itu kita tidak pernah mati memperjuangkan kemerdekaan. Kita lahir bukan sebagai bangsa pecundang, kita lahir mewarisi kerajaan-kerajaan besar di dunia. Kita lahir sebagai bangsa berpengaruh di dunia.

Kita tidak kekurangan manusia-manusia berkualitas tinggi. Kita lahir mewarisi gen-gen cerdas warisan nenek moyang. Hari kebangkitan itu semakin mendekat, kita akan tampil menjadi pengendali dunia. Kita lahir kembali menjadi manusia-manusia berpengaruh di dunia. 

Pidato Mendikbud di Hari Kebangkitan Nasional 2022,  kurikulum Merdeka Belajar sudah diimplementasikan pada 140.000 satuan pendidikan di Indonesia. Semangat merdeka belajar akan terus begumul bergelora di seluruh kepala sekolah, guru, dan peserta didik Indonesia. Merdeka belajar adalah memerdekakan pikiran dari segala penjajahan pikiran bangsa-bangsa lain.

Semangat merdeka belajar akan menjadi kekuatan nuklir yang terus bergelora di seluruh hati rakyat Indonesia. Saatnya kita merebut kembali kejayaan Sriwijya, Majapahit, Mataram, yang pernah kita miliki dahulu. Merdeka belajar adalah spirit merdeka dari segala ketergantungan. 

Merdeka belajar tidak ada hukuman, tidak ada lagi cemoohan, tidak ada lagi lecehan dalam dunia pendidikan kita. Perlombaan kita berlaku dengan diri kita masing-masing untuk melepaskan diri dari pikiran-pikiran picik yang selama ini terpelihara. Bangsa-bangsa terbodoh di dunia adalah bangsa yang tidak bangga dengan bangsanya sendiri, bangsa yang menghina bangsanya sendiri, bangsa yang menghina pemimpinnya sendiri. 

Kita harus hentikan pikiran-pikiran bodoh yang selalu menghina antar sesama, kita bangkitkan semangat kolaborasi, saling bantu, saling tolong untuk kembali bangkitkan kejayaan bangsa. Merdeka belajar harus menjadi kekuatan dari dalam untuk melakukan perubahan. Untuk menjadi bangsa besar, kita harus terus membangun kesadaran bahwa kebesaran bangsa bukan karena penghormatan bangsa lain, tapi kita sendiri yang menghargainya dari dalam.

Melalui konferensi tingkat tinggi G20 kita telah membuktikan bahwa kita bukan lagi bangsa pengikut, tetapi sudah menjadi bangsa pemimpin gerakan pemulihan dunia. Abad 20 telah berakhir dan kini memasuki awal abad 21, ini saat nya kita, ini takdir Allah bahwa kita akan kembali memimpin peradaban dunia.

Melalui merdeka belajar, seluruh rakyat Indonesia akan terus menjadi pembelajar. Dimana orang ditemukan disitulah kita ketemu guru, dan ke mana saja ruang kita masuki disitu kita memasuki ruang kelas belajar. Saatnya kita memerdekakan pikiran dari pengaruh-pengaruh budaya asing yang merendahkan budaya bangsa sendiri. 

Tiang-tiang kita tegakkan, puing-puing kita kokohkan, hujatan-hujatan kita abaikan, semua harus berjalan satu arah di jalan yang lebar menuju kejayaan bangsa. Jalan lurus menuju kemenangan sudah kita temukan kembali, kita harus fokus mendidik, membangun jiwa raga bangsa yang merdeka. Gelombang kemerdekaan berpikir sesuai kodrat bangsa sudah mulai menggunung kembali, akan menyapu pemikiran-pemikiran picik yang meredahkan bangsa. Ya Allah bantulah kami untuk bangkit***

No comments:

Post a Comment

MENGAPA GURU HARUS TERHORMAT

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Untuk menghormati guru, di Jepang tidak ada hari guru. Kisah ini dibagikan oleh Pak Susila dari Banten ...