Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd.
Logika Tuhan adalah ilmu berpikir yang bersumber pada Al Quran. Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. telah mendaftarkan hak cipta sebagai kekayaan intelektual.
Pada tanggal 10 Februari 2023 untuk pertama kali diumumkan di wilayah Indonesia dan di luar wilayah Indonesia. Hak cipta Logika Tuhan sebagai bukti karya produktif dari dunia pendidikan. Di era sekarang bisa jadi, kualitas sekolah ditentukan dengan banyaknya hak cipta yang dihasilkan dari sekolah.
Proyek-proyek pembelajaran kolaboratif di sekolah yang ujungnya adalah produk-produk pendidikan, berupa buku, karya seni, teknologi, bisa didaftarkan hak ciptanya atas nama pribadi atau lembaga.
Hak cipta berlaku selama hidup pencipta, dan berlaku selama 70 tahun setelah pencipta meninggal dunia, terhitung pada tanggal Januari tahun berikutnya. Arti hak cipta bisa jadi kekayaan yang ketika meninggal bisa diwariskan atau dibibahkan untuk kepentingan kemanusiaan.
Perihal istilah Logika Tuhan banyak khalayak umum menanyakan dan menyimpulkan sendiri pengertian Logika Tuhan. Terminologi Logika Tuhan dipilih karena sumber berpikir dari Al Quran. Hukum-hukum yang ada dalam Al Quran sangat luas. Al Quran adalah kitab suci yang diturunkan dari Tuhan Semesta Alam. Maka logika-logika yang dapat diungkap dari Al Quran, adalah logika petunjuk dari Allah.
Ada juga yang bertanya, "kenapa tidak diberi nama logika Al Quran?" Di dalam Al Quran perintah berpikir berujung pada mengakui keesaan Allah. Berpikir di dalam Al Quran sebuah perintah dari Allah, untuk mengenal Tuhan. Allah memperingatkan bahwa seluruh yang terjadi di alam semesta berada di atas kehendak Allah.
Logika Tuhan diperkenalkan bertujuan agar orang pikirannya selalu tertuju pada Tuhan Yang Maha Esa. Jika diberi nama logika selain Tuhan, dikhawatirkan orang akan tergiring ketauhidannya kepada selain Tuhan. Berpikir terlepas dari Tuhan, inilah penyebab munculnya tuhan-tuhan selain Allah.
Mengapa tidak diberi nama logika Allah? Pertanyaan ini juga sering muncul. Di dalam Al Quran Allah memperkenalkan dirinya dengan banyak nama. Salah satunya adalah Tuhan. "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam," (Al Fatihah, 1:2). Logika Tuhan dipilih untuk membumikan Al Quran di alam semesta. Logika yang berlaku pada seluruh kehidupan manusia.
Dalam terminologi Logika Tuhan terdapat makna bahwa hanya satu-satu sumber logika yang diajarkan kepada seluruh manusia yaitu logika dari Tuhan Semesta Alam. Kebebasan berpikir adalah kehendak bebas yang diberikan oleh Allah kepada manusia yang tidak lepas dari segala dalam kehendak Allah.
Ketika berbicara Logika Tuhan maka ingatan orang akan langsung kepada sang pencipta alam yaitu Allah swt Tuhan Semesta Alam. Jadi ilmu Logika Tuhan mengandung ilmu ketauhidan, ilmu yang mengagungkan dan mengesakan Tuhan.
Logika Tuhan tidak memosisikan orang yang menggunakannya menjadi Tuhan, tetapi sebagai makhluk bodoh yang menggunakan cara berpikir dari petunjuk Allah, bersumber pada Al Quran. Allah maha mengetahuai rahasia di langit dan di bumi, maka segala sesuatu tidak lepas dari pengetahuan Allah.
Bagi siapa yang mengklaim menggunakan Logika Tuhan, dia harus mampu menunjukkan rujukan ayatnya dari Al Quran. Hak Cipta bukan pemilik, tetapi sebagai tanggung jawab moral yang harus menjelaskan makna Logika Tuhan agar tidak disalahgunakan.
Sebagai pemilik hak cipta, memiliki tanggung jawab moral untuk menjelaskan terminologi, tujuan, manfaat, dan mampu mengajarkannya. Melalui hak cipta ini, tidak boleh seseorang memberi arti makna sendiri-sendiri tentang Logika Tuhan berdasarkan pemahaman sendiri, harus melakukan konfirmasi kepada pemilik hak ciptanya.***
No comments:
Post a Comment