Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd.
Di dalam Al Quran surah Al Fatihah kita sering ulang-ulang, "Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan" (Al Fatihah, 1:5). Kalimat ini sering diulang oleh umat Islam dalam shalat. Artinya, shalatnya umat Islam setiap hari adalah membuat komitmen kepada Allah bahwa dirinya akan selalu menyembah dan memohon pertolongan pada Allah, dalam segala kondisi.
Kata inti yang harus dipahami adalah menyembah. Kata sembah di dalam KBBI memiliki tiga penjelasan yaitu, menghormati dengan mengangkat sembah, memuja, mengaku di bawah perintah atau takluk. Arti kata ini perlu dipahami baik-baik. Orang-orang shalat telah membangun komitmen ini.
Komitmen pertama adalah hanya menyembah Allah, dalam arti Allah jadi pujaan hati. Selalu ada dalam ingatan, dan selalu dirindukan. Selain itu, setiap shalat berarti kita berkomitmen takluk dan mengikuti segala perintah Allah.
Perintah Allah setelah shalat adalah bersedakah dalam arti berbuat kebajikan di muka bumi ini. Berbuat kebajikan dan mengeluarkan sebagian harta yang kita miliki untuk menolong umat manusia. Perintah sedekah tujuannya agar manusia selalu menyucikan diri dari perbuatan-perbuatan jahat. Zakat, Infak, adalah sedekah kita dengan sebagian harta yang kita miliki.
Sedekah secara general adalah segala perbuatan-perbuatan baik yang diperintahkan Allah di dalam Al Quran dan hadis Rasulullah SAW. Berbuat baik pada orang tua, kerabat, sahabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang kelaparan, orang-orang yang sedang berhijrah, pencari ilmu, dan seluruh makhluk di muka bumi.
Orang-orang shalat harus ingat komitmen ini pada Allah. Bagi siapa saja yang menjaga shalatnya, dengan tetap bekomitmen pada Allah, dialah yang akan diberi kesejahteran di dunia dan akhirat. Allah akan melindunginya, dan selalu memberi petunjuk kepada jalan yang benar.
Komitmen kedua adalah selalu memohon pertolongan pada Allah. Manusia diciptakan dalam kondisi susah payah. Manusia harus menjaga diri dari kehidupan buruk di muka bumi ini. Segala permasalahan hidup akan dihadapi oleh manusia.
Dalam menghadapi segala permasalahan hidup, seperti masalah ekonomi keluarga, hubungan kekeluargaan, dan kehidupan bernegara, orang shalat harus tetap menjaga agar menjadikan Allah sebagai penolongnya. Tidak ada Tuhan selain Allah, dialah yang selalu dipuja, ditaati, dan dimohon pertolongannya.
Untuk itulah shalat diulang-ulang sebagai cara untuk kita untuk tetap menyembah dan memohon pertolongan Allah. Shalat adalah benteng pertahanan, sebagai bukti bahwa kita tetap berkomitmen untuk tetap menyembah dan memohon pertolongan pada Allah.
Dunia pendidikan, seharusnya mengajarkan shalat dari mulai mempraktekkannya dan memberikan pemahaman tentang makna shalat bagi pelakunya. Selain itu, mempraktekkan berbagai macam sedakah atau segala bentuk kebajikan yang diperintahkan Allah. Berbakti pada orang tua, guru, mencari ilmu, menjaga kelestarian lingkungan, membiasakan hidup tolong menolong, dan memberikan keterampilan-keterampilan hidup yang bisa membantu siswa hidup mandiri tanpa tergantung pada orang lain.
Sesungguhnya jika shalat yang dilakukan dipahami sebagai komitmen pada Allah, maka setiap orang shalat akan selalu memperbaiki prilakunya setiap hari, agar menjadi orang-orang terbaik yang membawa berkat bagi orang lain, dan tetap memuja kepada Allah.***
No comments:
Post a Comment