Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd.
Setiap informasi yang diterima oleh indera akan diterima oleh sistem limbik yang terdapat dalam bagian otak. Kemudian dilanjutkan ke bagian otak yang disebut korteks untuk dipersepsi dan diinterpretasi secara sadar (Suadu, 2018).
Di otak sistem limbik hati seseorang dikendalikan. Robert Plutchik (1980) secara garis besar membagi dua emosi. Pertama, emosi bertahan hidup (rasa takut, marah, jijik, malu dan sedih) terkait dengan pelepasan hormon kortisol. Kedua, emosi keterikatan (cinta, kepercayaan, kegembiraan) terkait dengan pelepasan hormon oksitosin.
Dua emosi ini terkonfirmasi di dalam Al Quran, penciptaan manusia disempurnakan dengan dua jiwa yaitu fujur dan takwa. "maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu kefasikan dan ketakwaannya," (Asy Syam, 91:8).
Kendali emosi tergantung informasi yang diterima. Informasi yang diterima oleh sistem limbik akan mengaktifkan hipocampus yang berkaitan dengan memori dan ingatan, dan amygdala berkaitan dengan intensitas emosi. Pengendalian emosi seseorang melibatkan otak korteks dan sistem limbik.
Semakin berkualitas deposit memori dan ingatan yang disimpan di hipocampus, semakin berkualitas kontrol kesadaran atas dorongan emosi yang dihasilkan (Suadu, 2018). Deposit yang tersimpan di memori dan ingatan adalah pengetahuan. Kualitas pengetahuan yang disimpan di memori dan ingatan sangat penting untuk diperhatikan.
Depresi disebabkan oleh ketidakmampuan otak dalam mengolah informasi mempersepsi setiap kejadian yang terjadi. Ketidakmampuan otak dalam mengolah informasi bersumber pada simpanan informasi yang tersimpan di memori tidak memadai.
Lemahnya kemampuan otak dalam mengolah informasi diawali dari masalah kuantitas dan kualitas otak di memori. Untuk mengendalikan emosi, otak membutuhkan masukkan informasi berkualitas dan berkelanjutan. Membaca hal-hal bermakna dan bernilai menjadi kebiasaan yang sangat direkomendasikan.
Emosi Bertahan Hidup (fujur) yang berlebihan dapat meningkatkan jumlah hormon kortisol. Hormon kortisol mencegah memperlambat akses informasi ke korteks, sehingga kemampuan berpikir fleksibel dan kreatif jadi terhambat. Di sini dapat dimengerti, apa yang harus dilakukan jika ada orang cenderung emosional?
No comments:
Post a Comment