Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd.
Ketidakmampuan laki-laki ditandai hanya memiliki satu istri. Bagi laki-laki yang tidak mampu punya lebih dari satu istri alasannya ada dua, Pertama memang tidak mampu. Kedua, dusta dengan pura-pura berkata akan setia pada satu istri. Di jelaskan di dalam Al Quran.
"Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap perempuan yatim, maka kawinilah wanita-wanita yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya". (An Nisaa, 4:3).
Di balik ayat di atas, Allah sebenarnya menyampaikan, hawa nafsu laki-laki selalu ingin mengawini lebih dari satu perempuan. Ini kodrat laki-laki. Jangan percaya pada ucapan laki-laki setia, karena di dalam nalurinya pasti ada hasrat memiliki lebih dari satu istri.
Kelemahan Perempuan
Kelemahan kaum perempuan adalah memberikan kepercayaan 100% kepada suami. Hal inilah yang membuat kaum perempuan selalu ada dalam kondisi khawatir dan prasangka. Kepercayaan hanya layak diberikan 100% kepada Allah saja.
Kelemahan kaum perempuan dalam bertauhid kepada Allah adalah terlalu berpikir material. Akibat berpikir terlalu material, perempuan memandang poligami bukan sebagai perbuatan legal, tetapi dianggap sebagai pengkhianatan.
Cara pandang ini yang membuat perempuan tersiksa sepanjang hayat karena takut dikhianati. Cara pandang perempuan cenderung material terlepas dari cara pandang Allah, gagal melihat peran laki-laki dan perempuan sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran.
Kaum perempuan harus menyadari bahwa prasangka buruknya pada ketetapan Allah adalah perbuatan durhaka. Allah memeringatkan dalam surat An Nisaa.
"Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan." (An Nisaa, 4:14)
Selanjutnya, di dalam rumah tangga ada beberapa fungsi perempuan yang bisa kita pahami. Dalam sejarah hidup Nabi Muhammad, tercatat Siti Khadijah adalah istri pertama Nabi Muhammad. Peran istri Nabi Muhammmad dalam kerasulan Nabi Muhammad adalah penyokong moral dan material perjuangan Nabi Muhammad.
Perempuan Dewasa
Berkaca dari sejarah, peran istri yang dicontohkan dalam kisah sejarah Nabi Muhammad adalah sebagai pendukung perjuangan. Dikabarkan Siti Khadijah sebagai perempuan kaya, dan ketika menikah dengan Nabi Muhammad, kekayaannya habis di jalan Allah untuk mendukung perjuangan Nabi Muhammad.
Siti Khadijah sesosok perempuan cerdas. Salah satu kecerdasan Siti Khadijah adalah kemampuan mengelola harta. Salah satu pesan yang terkandung dalam surat An Nisaa (perempuan) adalah tentang pengelolaan uang.
"Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas, maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya." (An Nisaa, 4:6).
Secara spesifik informasi ayat ini berbicara tentang anak yatim, namun secara general kita bisa lihat ini pesan untuk perempuan agar bersikap dewasa dan cerdas dalam kelola harta. Kemampuan mengelola harta sangat penting bagi kaum perempuan karena ini bagian dari tugas di rumah tangga.
Perempuan Taat
Keluarga organisasi terkecil, tidak ada peraturan resmi dari negara bagaimana struktur organisasi dan Anggaran Dasar dan Aggaran Rumah Tangga dalam keluarga. Allah menetapkan struktur organisasi keluarga dengan menjelaskan laki-laki sebagai pemimpin, pengatur, atau pengelola.
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka atas sebahagian yang lain, dan karena mereka telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang shaleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara." (An Nisaa, 3:34).
Istri tidak diperintah taat suami, tapi taat pada Allah. Perempuan yang taat pada Allah mengikuti perintah Allah bahwa suami sebagai pemimpin, pengelola, dan pengambil keputusan. Karena suami sebagai pemimpin istri mengikuti segala keputusan suami sebagai pemimpin. Tidak boleh ada dua pemimpin dalam satu organisasi.
Laki-laki bertugas mencari nafkah, dan mengatur atau mengelola menyerahkan sebagian harta atau penghasilannya kepada istri. Perempuan taat tidak mengeluh dan merasa resah ketika suami ada atau tidak ada karena dia merasa Allah yang memelihara.
Perempuan Amanah
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri," (An Nisaa, 4:36).
Kecerdasan perempuan ditandai dengan kemampuan menaati Allah dengan melaksanakan perintah-Nya. Perempuan taat pada Allah berpilaku taat pada suami dan tidak sombong dengan membangun hubungan baik dengan sesama terutama kepada dua ibu bapak.
Perempuan amanah mengelola harta suami dengan membelanjakannya untuk membangun hubungan baik dengan sesama sebagaimana Allah perintahkan. Hubungan baik yang harus pertama kali bina adalah dengan dua orang ibu bapak, yaitu ibu dari istri dan suami dan bapak dari istri dan suami.***
No comments:
Post a Comment